Jumat, 06 Januari 2012

Liburan Gagal

Seperti terungkapkan di atas. Ini nyata dan benar-benar tragedi maha dahsyat yang sering saya dapati. Lagi-lagi apa yang saya harapkan jarang bisa terwujudkan.

Jauh-jauh hari sebelum liburan, saya pengin menghabiskan banyak waktu di Bogor. Rencananya simpel, saya berangkat naik kereta api ekonomi dari stasiun terdekat dengan tetap ganteng dan turun dengan selamat di Bogor.

Di sini jelas saya tidak sempat memikirkan nasib saya di sana seperti apa. Yang ada di pikiran saya, saya tidak perlu membawa uang terlalu banyak (karena memang tidak punya uang) dan hidup nyaman di rumah tante Ely.

Terserah mau dibawa kemana (bertolak belakang sekali dengan Armada), yang penting bebas dari kata nganggur dan rumah. Diajak nganterin ke pasar buat belanja, Oke. Diajak mampir ke IPB, Oke. Mau dibawa ke Bandung buat ke Trans Studio, juga sangat Oke.

Intinya keinginan besar saya ini didasari atas perginya Evita ke Bandung. Itu sumpah bikin ngiri. Pengin nikmatin TS bareng lah, ngapain aja yang penting bareng. Berusaha membujuk Umi dan tante Ely. Tapi gagal. Semua gagal. Gagal total.

Akhirnya saya urung berlibur, saya pikir-pikir lagi, kalau saya kesana sendirian, yang akan mencuci baju dan segala jeroan siapa? Saya belum sempat berpendidikan Keterampilan Mencuci.

Kekesalan pun bangkit, tapi mau bagaimana lagi, daripada malah nyusahin orang lain dan nyusahin diri sendiri.

2 minggu diberi jatah untuk berlibur. Saya hanya bisa mengisinya dengan tidur, tidur, tidur dan tidur. Sesekali waktu nyari 'kerjaan' di OSIS. Dan banyak waktu digunakan untuk mengayomi adik-adik. Maklum Umi keluar kota, Abi kerja. Jadi semacam berlatih untuk menjadi orang tua muda.

Yang jelas liburan di rumah suram. Browsing dikira cuma bisa browsing, tidur dikira cuma bisa tidur, main dikira cuma bisa main, jajan dikira cuma bisa ngabisin uang, ..... Panas.

4 hari terakhir liburan, rasa sesal semakin menjadi-jadi saat melihat blog Evita yang penuh berisi foto-foto dokumentasinya sewaktu berada di Cirebon, Bekasi, Jakarta, Bandung. Oh, andai saya berada di sana dan tidak menganggur menghabiskan waktu untuk tidur di rumah.

Liburlah sebelum diliburkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar