Assalamu'alaikum wr. wb.
Nama lengkap saya Muhammad ‘Ammar Faiz, namun di
dunia maya lebih dikenal dengan sapaan Faiz Sutarsono atau Faiz Sutarsaelan,
rekan-rekan lebih suka memanggil saya Faiz. Saya adalah buah hati pertama dari
pasangan Wiwit Sutarsono dan Elok Ida Kurniati, dilahirkan di Probolinggo pada
28 Maret 1995. Saya mempunyai seoraang adik perempuan dan adik laki-laki,
namanya Ufa dan Wafi. Kami sekeluarga berdomisili di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Saya
bersekolah dasar di SDIT AR-RAHMAH lulusan tahun 2007, 3 tahun selanjutnya saya
lulus dari SMP NEGERI 1 LUMAJANG, sempat mengenyam bangku kelas AKSELERASI
selama 1 tahun namun karena ada satu mata pelajaran di bawah nilai kelulusan
minimum, maka saya kembali ke kelas regular dan diterima menjadi satu dari
300an siswa di SMA terfavorit Kabupaten Lumajang, yaitu SMA NEGERI 2 LUMAJANG.
Hobi utama saya adalah fotografi,
saya mendapatkannya secara otodidak dan didukung pula oleh fasilitas yang
diberikan oleh Ayah dan Paman saya. Hobi yang lainnya adalah menyimak
perkembangan berita nasional maupun internasional. Prinsipnya adalah “Tidak ada
hari tanpa informasi”. Beberapa kegiatan yang saya gemari selain fotografi di antaranya berorganisasi,
berenang, pergi bersama teman
sejawat, dan berjejaring sosial. Sempat pula mempunyai hobi menulis, namun
karena kurangnya waktu senggang untuk sementara hobi yang satu ini
menjadi terbengkalai.
Hampir
sama dengan kebanyakan anak kecil saat ditanya cita-citanya, dulu saya ingin
sekali menjadi seorang dokter. Akan tetapi memasuki bangku SMP, saya arahkan
cita-cita saya ke dalam bidang arsitektur atau menjadi seorang arsitek. Sebagai
putra sulung, saya merasa berkewajiban untuk membukakan jalan yang terbaik bagi
saya dan terbaik pula bagi adik-adik saya. Alhamdulillah hingga saat ini
almamater yang sempat menempel di badan saya juga turut menempel pada adik-adik
saya. Mulai TK hingga SMA bahkan PASKIBRAKA.
Motto
hidup saya adalah “Be Different!”, saya percaya bahwa setiap orang mempunyai
caranya masing-masing dalam memandang suatu hal, dan orang lain tidak berhak
untuk menyamakan atau membedakan apa yang telah menjadi keputusannya. Menjadi
orang penting itu baik, dan menjadi orang baik itu penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar