Sabtu, 17 Desember 2011

Lumajang On the Street and Stage Carnival

Untuk pertama kalinya saya mengikuti acara yang bisa dikatakan meriah dan spektakuler di kota kecil saya. Yap, Lumajang On the Street and Stage Carnival atau bisa disingkat LOSS Carnival. Acara ini mungkin hampir sama dengan acara-acara serupa di kota kecil lainnya. Walau mungkin dianggap plagiat, namun kita ambil positifnya saja, karya kita lebih kreatif.

Untuk acaranya sendiri dijadwalkan pada hari Rabu dan dimulai jam 6 p.m, tapi karena masih masuk dalam kawasan jam karet, molorlah. Mungkin bukan molor tapi lebih tepatnya kita terlambat antre. Kita baru keluar dari garis start sekitar jam 8.29 p.m. Benar-benar tepat waktu dan cucok.

LOSS Carnival hanya sejauh kurang lebih 1 km. Dan ditempuh selama 3-4 jam yang dibumbui dengan mobil  bak terbuka yang kita sewa mogok di tiga per empat jalan.

Awalnya saya ditugaskan untuk jadi dokumenter (seperti biasa), namun di tengah perjalanan keamanan atau petali (orang yang memegang tali pembatas) kekurangan personil. Akhirnya saya merangkap menjadi petali dan kameramen.

Tidak seperti CANDIL (jalan sehat Candipuro-Lumajang) yang saya dampingi dengan bersepedamotor sejauh lebih kurang 27 km dan ditempuh selama 5-7 jam. Kali ini saya mendampingi dengan berjalan kaki. Benar-benar amazing.

Saya berangkat dari rumah jam 3 p.m hari rabu dan sampai di rumah pada jam 0.34 a.m di hari kamis. Jelas sekali kalau saya begadang 2 hari. (Hoax)

Tapi saya cukup menikmati dan inilah karya saya, walau ada satu foto dari karya guru saya. 

Orang-orang biasa memanggil dia "Hana", jangan diplesetkan menjadi "Hama" atau "Sholeh".

Ini tetangga jauh saya, tapi kita cukup memiliki kedekatan secara spiritual dan ilmiah. Panggil, Bela.

 Ini tetangga saya juga, tetapi tetangga depan garasi rumah. Dia berkata, "Aku Chusnul, Mas." sangking nggak jelasnya muka dia di kacamata saya.

Ini teman jauh tetangga dekat saya yang tidak terlalu dekat dengan dia. No name.

Vella, seorang Vina Panduwinata muda yang ternyata nyasar ke kota kecil saya.

Foto yang diambil oleh guru saya, namun saya toning sendiri. (Sensual)

Seorang MC dan penyiar radio Semeru di kota kecil saya, Rara. 

Billy dan Rara berkoar-koar dengan semangat 45 di dada garuda dengan kalimat, 
"Inilah persembahan dari R-SMA NEGERI 2 LUMAJANG yang bertajuk The Bionic Love! Atau Kisah Cinta Sang Dewi Merak."
Ternyata SMA saya masih dirintis.
 
Para babu yang sedang frustasi nunggu gaji cair dari majikan. (gaji=es)

Walau babu naik pitam karena tidak diberi gaji, mereka (babu dan majikan) tetap akur dan berpose dengan begitu elok saat saya foto. Foto mengalihkan dunia babu dan membuat lupa diri. "Aku siapa?"

Dan inilah saya, persembahan termasukakal, tanpa make up dan bersweter baru yang mahal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar