Minggu, 18 Desember 2011

Jewels

Alhamdulillah hari ini nggak terlalu buruk seperti hari minggu pada umumnya. Nggak tahu ada acara apa, sabtu kemarin saya diajak temen saya dan juga guru agama saya buat ikutan. Secara total dan jujur, saya nggak tahu sebenarnya ada acara apa.

Yang saya tangkap dari pembicaraan dan pemeritahuan mereka adalah
"Acaranya nggak tahu apa, pokoknya bermanfaat. Berlokasi di gedung Balai Narkotika Nasional (Gedung SMPN 1 Lumajang lama) jam 7.30 a.m. Pakaian bebas rapi."
Dan saya hanya menurut dan "Iya wes."

Setengah jam sebelum keberangkatan, kloter kita yang direncanakan beranggotakan 5 (padahal 1 sekolah disarankan mengirim 10), menyusut menjadi 2. Ini jelas membingungkan. Untuk acara yang juga masih membingungkan, tanpa konfirmasi mereka juga turut menambah pundi-pundi kebingungan saya.

Gondok saya menggondok, dan gondokan gondok saya juga mau keluar gondok.

Akhirnya tanpa pikir panjang saya ajak temen saya. Dan alasan mereka identik. "Maaf, nggak bisa. Dadakan sih." Secara tidak langsung saya menerima, karena memang fakta dan fatwanya seperti itu.

Jam 8 a.m atau molor 30 menit saya berangkat. Di pojokan perpustakan umum, beberapa temen sudah datang (cuma 1). Dan Evita datang. Total ada 3 (termasuk saya). Di dalam ternyata juga ada 1 kakak kelas, Mbak Izza, selundupan karena kita juga nggak tahu ada dia.

Dan langsung aja berlari ke detik-detik tragedi "Jewels".

Ketua BKBN kabupaten saya yang bertindak sebagai pembicara di seminar "PEER EDUCATION" (saya lupa temanya apa, yang jelas berbicara tentang wawasan STD dan HIV/AIDS) sedang bagi-bagi buku (bukan buku yang beliau tulis sendiri).

Entah mengapa, sepertinya saya jauh dari kegiatan yang menyimpang (nggak sering-sering). Saya sibuk dengan kelas yang biasa saja, sibuk dengan ulangan & remidi, sibuk dengan kegiatan OSIS, sibuk menyiapkan HUT sekolah dan sebagainya. Bahkan untuk mengadakan perkelahian antar SMA se-Kabupaten saja rasanya tidak bisa disempatkan.

Tiba-tiba beberapa menit berselang, ia menyodorkan pertanyaan "Siapa yang bisa menerjemahkan kalimat ini?" (menunjuk ke arah screen yang berisi kalimat-kalimat bahasa inggris).

Insyallah seperti ini :
Actually,,
If the young generation faithful,
So the country will be peaceful.
If the young people free from narcotic and drugist,
So the country will be .....

Dan akhirnya kata-katanya belum selesai saya sudah lupa.

Tanpa menabung atau malah mendaftarkan diri untuk turut serta dalam program KB, tangan saya tiba-tiba mengacung. Padahal untuk menerjemahkan secara total saya belum tentu bisa. Tapi apalah sebuah acungan tanpa maju. Saya maju dan mengartikan kalimat-kalimat yang saya bisa. 

Dalam kalimat awal yang saya lupa berbunyi seperti apa, saya coba membuka PD English-Indonesian di hape saya. 1 kata sukses terpecahkan. Dari keseluruhan (5-6 kalimat), saya hanya salah di 1 kata "faithful". Arti sebenarnya adalah setia namun karena pikiran saya sudah keruh saya jawab 'kuat'. Jauh.

Karena saya berhasil, saya mendapatkan 1 buah buku yang sudah disediakan oleh Bu KB. Ada judul buku yang bertajuk "Fiesta" atau apalah itu. Tapi saya tiba-tiba terperangah dan meneteskan air hujan saat melihat cover bergambar permata ini.


Dari fisik mungkin cukup tebal atau bahkan setara dengan kamus bahasa tubuh, tapi di balik ketebalan itu tersirat cerita yang menurut Evita menarik. Karena memang agak seperti buku telepon, saya langsung kasihin aja. Semoga bermanfaat. :)

Buat temen-temen yang penasaran dan pengin pinjem, langsung aja ke Evita. Itu sudah bukan hak milik saya.

It's my most expensive gift for her ever, althought I got it free.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar